Wednesday, January 11, 2017

Liburan Anti-Mainstream A la Max



“Wow…. Mam, ini buku dongeng ya,” seloroh Kaka Max spontan. 

“Kaka Max suka, bacain Mam, bacain….pengin denger ceritanya,” begitu lanjutnya dengan sorot mata berbinar saat kali pertama melihat isi paket buku Muhammad Teladanku yang tepat diterima Mamma Max sehari sebelum Kaka Max terima raport semester ganjil, medio Desember 2016 lalu.

Kaka Max atau biasa disapa Prof —kalo aktifnya lagi keluar, karena Mamma gak mau menyematkan kata anak nakal melainkan anak aktif ke Kaka— Max tampak happy sekali. Saat itu selepas shalat Magrib, Mamma mengeluarkan paket yang diterima di Kampus Mamma tadi siang, langsung deh Prof. Max berinisiatif menawarkan diri membantu membuka paketnya. On your pleasure, Prof…. mamma dengan senang hati dibantu qiqiqiqi…

Pengalaman seru macam begini cuma salah-satu dari buanyak pengalaman lain Kaka Max selama liburan kali ini. Dan, menariknya lagi, semua pengalaman-pengalaman itu merupakan kegiatan yang sifatnya anti-mainstream. Ya, kenapa tidak. Pengalaman dan aneka aktivitas anti-mainstream juga bisa menarik kok mengisi liburan panjang sekolah, seperti kegiatan-kegiatan yang dijalani Prof Max pada liburan kali ini.      

      1. Belajar Sepeda

Yang pertama, Kaka Max isi liburan kali ini dengan belajar sepeda. Yah, liburan ini Kaka Max belajar sepeda. Step by step dulu, karena biasanya cuma dengan tricycle, maka kali ini Max mencoba sepeda anak-anak roda dua dengan tandem-nya dua roda kecil penyangga di kiri-kanan roda utama bagian belakang a.k.a. for the brief information, ini sepeda roda empat singkatnya  hi hi hi.



Dan, Kaka Max pun cuma berani di dalem halaman rumah serta masih sambil diliatin sang mamma. It’s ok boney. Ntar juga lama-lama bisa. Jangan kuatir, kalo jatoh bangun lagi dan jangan kapok ya, berusaha lagi. No pain no gain, son! Setiap kali belajar sepeda, semua anak pasti ada jatohnya kok.

2. Main Layangan


Nah, ini yang nge-hiits. Liburan kali ini bertepatan dengan musin angin. Itu artinya musim layangan. Permainan trandisional khas nusantara yang mendunia, a kite! Siapa anak yang gak suka layangan? Mamma aja suka. Waktu kecil malah suka ngejar-ngejar layangan kalewang, itu lho layangan putus yang hampir landing di sekitar perkampungan atau lapangan.
 


Tapi, lagi-lagi mainnya juga di halaman ajah. Karena gak ada lapangan di sekitar atau yang terdekat rumah, lagi pula bahaya kalo mainnya ke jalanan. Nah ini juga mainnya masih tahap belajar, so masih (lagi-lagi) ditandem sama mamma Max. Terutama pada bagian take off a.k.a. naikin layangannya hingga terbang. “Seru, Mam,” teriak Kaka Max sumringah. Ngebolang pun bisa mengisi liburan. Menyehatkan, menstimulasi motorik serta sistem koordinasi, meng-create kemampuan problem solving dan…. jauh dari gadget pastinya.

3. Ke Pasar Tradisional

Pengalaman ke tempat ini sengaja mamma berikan, karena mamma yang termasuk tipe Tiger Mom menargetkan, walaupun anak laki, Max harus belajar tentang pekerjaan-pekerjaan domestik. Salah satunya belanja keperluan hidup mingguan atau bulanan. Iya, belanja tradisional, bukan modern shopping di mall atau digital shop. 


                                                                      At traditional market


Dengan dibawa langsung ke pasar, Max jadi tau dimana tempat beli barang-barang yang dibutuhkan, misalnya kelompok sayuran, telur, daging dan ikan itu berbeda tempat atau kiosnya. Nah, untuk tahap seusia Max ini belum diajarin cara tawar-menawar harga, baru sebatas dikasih tahu, ini lho tempat kalo mau beli sayur, daging, telur, ikan asing, mainan termasuk bagian baju-bajuan. 

Dan…. tempat atau kios favorit Max adalah (tetep) kios mainan dong, of course. Namanya juga Max!
 

      4. Dongeng Rasulullah
  
    
Baby Azzurri Dianis Maximus sendiri yang memang menawarkan diri untuk ikut bantuin Mamma bukain paket buku Muhammad Teladanku yang diterima mamma di kampus tempat mamma ngajar tepat sehari sebelum Max terima raport semester ganjil TK Azkia. Max ini memang suka membantu. 

Cover pembungkus dibuka mamma dengan dibantu tangan-tangan mungil Max. Dia sumringah sekali. Sengaja mamma memang belum ngasih tau itu paket apa isinya. Lalu tampaklah box pelindung paketnya. Dan tarrrrraaa….. begitu box dibongkar…. Max pun teriak ceriaaa banget. “Wah ini apa mamma, ini punya siapa, ini untuk apa?” tanyanya bertubi-tubi. Max ini (berdasarkan hasil test finger print-nya) memang anaknya punya kecerdasan verbal linguistic yang di atas rata-rata. Maka jangan heran kalo dia sangat talkative.

Kadang pertanyaannya juga membuat surprise, seperti misalnya, “Mam what does the sun contain of?” bla-bla-bla. Ok balik lagi ke paket. Yang tampak pertama dari paket ini setelah box dibuka, adalah sebuah….. ia cover pelindung lagi. Jadi belum langsung keliatan set buku-buku dongeng tentang Rasulullah-nya. 

Cover itu adalah… a kid travel bag. Travel bag ini sangat eye-catching banget dengan warna-warninya yang menarik terutama bagi anak-anak. Mamma sih yakin banget, warna dan gambar yang eye-catching inilah yang membuat mata Max terbelalak. Paket buku Mute a.k.a Muhammad Teladanku ini, tersusun rapi di dalam travel bag ini.    

travel bag yang eye-catching banget


Selain Max, sebenernya Mamma Max lebih happy dengan bonus yang diberikan penerbit buku Mute ini. Betapa tidak, Mamma yang hobby travelling tentunya dapat durian jatuh dong dengan bonus ini, karena berguna banget. Ini bakal setia menemani Max ikutan acara travelling, ya kan.. ya kan…. 

Dan bener banget, paket buku Mute yang berseri sesuai dengan kurun waktu perjalanan hidup dan dakwah Nabi Muhammad ini pun masih dilengkapi lagi dengan bonus-bonus surprising lainnya. Ada mainan ular-tangga muslim. Ini nih yang juga disukai Max. Langsung diajakin main ini nih sama dia.

Trus ada lagi, VCD berwarna, juga peta kota Makkah, banner silsilah Rasulullah dan bonus lain-lainnya. Acara mendongeng pun ditagih Max setiap malam. Dia malah udah gak sabaran nunggu waktu sebelum bobo, karena selepas magrib biasanya dia udah minta dibacain.


Mendongeng….. Hmmm, untungnya ini juga passion mamma. Mamma yang waktu kuliah dulu aktif di UKM Teknokra yang markasnya sebelahan sama UKM Bidang Seni (UKM-BS) Unila dimana anak-anak teater dan drama banyak latihan drama maupun mendongeng monolog, ikut kecipratan ilmu ini dikit. 

Nah, langsung diterapkanlah saat membacakan buku ini. Baca kisah nabinya itu loh, ala anak-anak UKM-BS. Ekspresif, diberi intonasi sesuai karakter tokohnya (sahabat ataupun musuh nabi) juga pakai body language, perciisss anak teater lagi monolog. 

Karuan aja Max sering berkomentar begini, ”Wuuuiiih…..” sambil dia ikutan berakting ala super hero. Ciaaaat… begitu ekspresinya. (saya membatin pantesan tiap malem supermax nagih dibacain, karena dia ‘kan suka sama superhero, jadi daya khayal kanak-kanaknya pun langsung tersalurkan dengan insya Allah secara benar dan Islami deh….. aamiin).

Hmmmm, gak salah mamma ikutan arisan buku Mute. Mamma memang ikut arisan dan kebetulan pas arisannya dikocok dapetnya nomor belakangan, waktu diumumkan jujur mamma sempet kecewa dan protes sama koordinator arisan karena dapetnya nomor dua dari buncit, lamaaaaaa pasti ini, pikir mamma. Eh ternyata memang ya Allah itu memberikan rezeki itu sesuai kebutuhan  bukan sesuai keinginan ummat-Nya, karena kok ndilalah dapetnya tepat pas baby Max bagi rapor dan liburan. Jadi dobel deh benefit-nya he he he.  

Bagian main ular-tangga muslim, ini juga happening nih. Karena sama mamma Max dimanfaatkan buat….. apa hayo… eng ing eng. Ngajarin (tepatnya muroja’ah, kemampuan Bahasa Inggris Kaka Max terutama dalam hal counting numbers in English, karena dia sebenernya udah bisa counting from one to twenty five).

Setiap kali dadu dilempar, maka muncullah jumlah dot yang menunjukkan berapa langkah yang harus dimainkan peserta. Saat itu pula mamma selalu tanya “In English please.”  Max pun kembali menghitung dot-dot pada mata dadu itu in English. One, two, three, dst…. sejumlah dot-nya.

Sambil main, sambil belajar English, belajar nilai-nilai kebaikan-kenegatifan dan belajar pula apa reward-punishment untuk setiap nilai tersebut. Ada saatnya harus turun level, ada pula saat naik ke level atas sesuai apa yang diperbuat sebagai muslim. Hingga tergetnya bisa (insya Allah) masuk jannah, SURGA. Sebagaimana yang ada di bagian nomor 100 papan permainan ini.  Asyik… kan.

Tapi, ada masukan nih buat penerbit. Kalo bisa sih di edisi berikutnya diberi pembatas buku. Bisa model pita yang nempel dibukunya atau bookmark lepas dari kartu mungil yang bergambar dan berwarna eye-catching. Pasti lebih seru dan memudahkan orangtua.  

5. Hair Cutting Activity

Nah, yang ini sebenernya dijabanin H-1 masuk sekolah kembali. Tapi biar, kesannya artikel ini kayak piramida terbalik, makin ke bawah makin mengerucut, makin fokus serta makin klimaks jalan ceritanya, maka cukur rambut Max pun dimasukkan di poin yang ini he he he (orang runut banget ya emaknya Max).  
   





                    Nah yang ini foto saat Max ngerasa kegelian, makanya dia mesam-mesem begono.

6. Eksplorasi Tempat Unik
Liburan kali ini, selain akhir semester ganjil tahun ajaran 2016, juga merupakan tutup tahun 2016 dan pembuka tahun 2017. Little Prof. Max dear juga mencatatkan pengalaman-pengalaman barunya mengexplorasi tempat-tempat yang juga anti-mainstream.

Karena Mamma Max masih belum-belum juga libur, maka strategi yang jitu pun disiapkan. Ciaaat…. eits kayak jurus bela diri aja ya….macam Boboi Boy yang juga salah satu kesukaan Prof. Max nih hi hi hi….
Pengalaman yang paling seru itu adalah melihat dua tempat dengan dua keunggulan (ilmu) alamnya sekaligus dalam satu hari (full). Yaitu Kupu-kupu di Gunung (Betung), Hutan Mangrove di pantai….bertemunya di liburan Kaka Max ha ha ha (ini mah peribahasa lawas ya).

Selain itu, yang juga gak kalah seru adalah diajak Mamma ngajar di Kampus Metro. Ke kota ini, selain merasakan pengalaman naik tiga public transportations ie. bus, ojek dan angkot, lalu ngerasain ikut-ikutan “kuliah” (tepatnya corat-coret whiteboard kampus), juga mampir ke Alun-alun Kota Metro yang terkoneksi dengan Masjid Agung Metro. Ih memang seruuuu abis. 

      a. Ikut Mamma Ke Kampus Politeknik Metro

Max udah libur, tapi mamma tetap menjalankan tugas negara, mencerdaskan kehidupan bangsa (#ceileeeegayanya). Saat dimana mamma harus ngajar di Kampus B yang berada di luar kota, dan kebetulan itu weekend, ada di antaranya Max diajak mamma. Untungnya Max ini gak annoyed anaknya.

Justru ini jadi pengalaman anti-mainstream yang bermaanfaat mengisi liburannya kali ini. Dia belajar travelling sambil menunaikan tugas ke luar kota, juga mencicipi beberapa moda angkutan umum. Seperti bus, ojek dan angkot, sekaligus dalam satu hari yang sama. Dapet ‘kan pengalaman-pengalaman menarik yang belum tentu didapatkan anak-anak lain seusianya saaat liburan (ini mah lebay banget yak)?

Max juga jadi tau suasana perkuliahan anak teknik itu gimana. Nah, setelah tugas ditunaikan, saatnya ngajak Max jalan-jalan. Oh iya, kampus B Politeknik Gajah Sakti-Prasetiya Mandiri Lampung ini ada di Kota Metro. Max ke Taman Merdeka a.k.a. alun-alun Kota Metro yang connected dengan Masjid Agung Kota Metro yang famous dengan kubah hijaunya itu.

Di tempat ini Max senengnya minta ampun. Begitu kali pertama tiba, dia langsung teriak gembira, ”Kita main-main ya di sini, gak langsung pulang ke Bandar Lampung kan?” “Iya kita main sepuasnya dulu di sini baru kita maik bus lagi, ok, are you happy with this?” HAPYYYYYYY. Jawabnya panjaaaaaan banget. Sepanjang masa liburannya.

Di sini, Max mengeksplorasikan kemampuan kinestetik, motorik, natural-science dan tentu aja, verbal linguistiknya. Semua wahana (wgwgwg sok dikeren-kerenin pake istilah wahana segala) dan spot-spot foto wefie-nya ciamix abiz di sini.

Misalnya, Max berpose di patung dinosaurus, main di mini play zone, foto selfie di monumen taman yang kebetulan ada huruf M, huruf awal nick name dia. Di mini kid play zone-nya sebenernya gak ada ayunan maupun seluncuran/perosotan, cuma semacam untuk gantung-gantungan ala outbond gitu aja. Tapi lumayan cukup worthy juga deh.

Nih buktinya, simak aja keceriaan yang tergambar di foto-foto selfie dan wefie Max and Mam ini…… 






 






 
Masjid Agung Kota Metro dengan kubah Hijau yang eksentrik

 
 My name is M

 iMAX

       b. Taman Kupu-kupu Bandarlampung
   
Lokasinya di Jalan W.A. Rahman, kemiling, Bandar Lampung. Taman Kupu-kupu Gita Persada dikelola lembaga non-profit Yayasan Sahabat Alam, pimpinan Ibu Herawati Soekardi dan Bapak Anshori Djausal, M.T., keduanya dosen Unila (mereka inilah boleh dibilang guru Mamma Max). Mamma sebenernya udah akrab dengan taman kupu-kupu Gita Persada ini sejak luamaaa, tapi lupa tahun berapa ya, yang jelas dulu sering ke tempat ini sekaligus buat tulisan liputannya zaman mamma masih reporter surat kabar harian.

Bagi saya, taman ini lokasinya mudah dijumpai karena tepat di pinggir jalan, dan di pintu masuk ada tulisan Taman Kupu-kupu Gita Persada. Di taman yang berada di kaki Gunung Betung ini, banyak spot foto yang menarik. Juga dilengkapi dengan kid play zone, museum kupu-kupu dari sebuah rumah panggung dari kayu khas rumah penduduk asli Lampung, ada juga tempat penangkaran dan budidaya kupu-kupu serta rumah pohon.  

   spot foto 1: dari gerbang masuk, pengunjung disambut dengan ini, sebuah kursi taman berbentuk blue butterfly


  spot foto 2: kursi taman yellow butterfly



                                                         spot foto 3: kursi taman black butterfly



 spot foto lainnya


Photo booth di depan rumah panggung yang merupakan musem berisi berbagai koleksi dan informasi tentang kupu-kupu asli nusantara khususnya Sumatera

kid zone

penangkaran kupu-kupu

rumah panggung/museum kupu-kupu



                                                                       dari rumah pohon

c. Lihat Hutan Mangrove

Dari taman kupu-kupu Max’ journey lanjuuuuuttt ke lokasi where mangrove garden is. Maka pantai jadi destinasi untuk liburan Max karena lagi ngehits ha ha ha. Gak ding, penjelasan ilmiahnya begini, karena habis melibat kupu-kupu di kaki Gunung Betung, enaknya ya ke pantai dan cari pantainya yang bisa mengedukasi tentang kekayaan alam nusantara yaitu salah satunya mangrove. 

Di pantai yang berada di Kabupaten Pesawaran  ini terdapat Pantai Cinta. Selain kekayaan mangrove, spot-spot fotonya juga banyak dan keren-keren. 
 




                                                                          main pasir

                                                             raja minyak (telon) ha ha ha....
yang ini gaya a la Don Juan De Max.... :-) 



What a holiday, Prof! (trufi)




No comments:

Post a Comment